Ilmuwan Ciptakan Teknologi Pembersih Mandiri yang Terinspirasi dari Sayap Serangga
Tekno & SainsNewsHotAdvertisement

study finds/ Ashlee Marie di Unsplash Tetesan air mengangkat kontaminan dari sayap jangkrik.

Jakarta, tvrijakartanews - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sayap serangga akan segera menginspirasi penciptaan teknologi pembersihan mandiri baru untuk barang-barang seperti panel surya dan kaca depan mobil. Jangkrik, tokek, dan tanaman teratai telah berevolusi untuk memiliki permukaan lilin yang anti air sehingga mendorong embun pagi membentuk tetesan bulat sempurna. Tetesan ini menggelinding dari permukaan sayap serangga dan daun tanaman, sehingga secara efektif menghilangkan kontaminan. Teknik serupa dapat digunakan untuk meningkatkan desain dan kinerja pelapis panel surya , kaca depan mobil, dan biosensor.

Dilansir dari study find edisi (03/02/2024), tim peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Edinburgh melakukan penelitiannya dengan berfokus pada sayap jangkrik. Menggunakan simulasi komputer yang didukung oleh superkomputer ARCHER2, para peneliti menemukan bahwa polutan dapat dihilangkan dengan dua cara, bergantung pada gaya tarik-menarik antara tetesan air, polutan, dan molekul pada permukaan sayap serangga.

Dr. Sreehari Perumanath, dari Fakultas Teknik Universitas Edinburgh yang mempelopori penelitian ini mengatakan dia dan timnya memiliki pemahaman tentang teknik permukaan yang dapat membersihkan sendiri.

“Kami sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana permukaan dapat didekontaminasi secara pasif tanpa menggunakan sumber listrik. Pekerjaan ini memiliki cakupan yang luas untuk penelitian masa depan dan pengembangan eksperimen baru untuk permukaan yang dapat membersihkan sendiri ,” kata Dr. Sreehari.

Studi tersebut menunjukkan bahwa ketika kekuatan tetesan air melebihi kekuatan pengikatan kontaminan ke permukaan, polutan diserap oleh tetesan tersebut. Tetesan tersebut kemudian menggelinding atau melompat dari sayap jangkrik. Alternatifnya, gaya angkat yang dihasilkan oleh banyak tetesan yang bergabung dapat melepaskan kontaminan dari sayap dalam bentuk tetesan yang menawan, mengingatkan kita pada balon udara.

Lebih lanjut, salah satu penulis studi dan peneliti di Institute for Termofluida Multi Skala di Fakultas Teknik Universitas Edinburgh Dr. Matthew Borg mengatakan, “Penelitian ini mengungkap parameter penting yang diperlukan agar kontaminan dapat dihilangkan secara efektif dari permukaan dan membuka jalan baru untuk memanfaatkan perakitan presisi dalam elektronik dan biosensor masa depan ,” katanya.